Selasa, 30 November 2010

jogjakarta

POTRET YOGYAKARTA
Setiap saat aku selalu bermimpi untuk bisa ke yogyakarta bermain dan menikmati indahnya budaya kota yogyakarta. Tiba saatnya kesempatan itu ada dan aku segera meraihnya dan siap untuk berangkat ke yogyakarta dengan hanya membawa beberapa lembar uang kertas ratusan ribu, aku pun menaiki sebuah kereta yang mungkin asing buat aku karena aku tak pernah manaikinya ataupun memegangnya. Akupun segera antri di loket tersebut dan karena terburu-buru tanpa sengaja aku menabrak seorang nenek- nenek tua yang sedang memeinta-minta uang ke pada setiap orang yang datang ke stasiun itu, sungguh kasihan saat aku melihatnya. Tapi dalam hati aku berguman betapa kasihanya aku yang tak pernah bersyukur akan kemudahan hidup yang selama ini aku dapatkan dan aku masih bersedih. Saat bersamaan suara orang tua itu membuyarkan lamunanku,
Adek tidak apa-apa?
Oh maaf nek saya tidak apa-apa, nenek sendiri gimana? Apa ada yang terluka nek? Akupun mencoba menetralkan perasaanku dengan balik bertanya ke nenek itu.
Nenek tidak apa-apa kok, ya udah nenek mau bekerja dulu, sambil pergi meninggalkanku dengan berbagai banyak pertanyaan dalam pikiranku.
Setelah mendapatkan karcis sayapun bergegas masuk kereta karena waktu itu kereta sudah mau di berangkatkan. Setelah menemukan kursi yang cocok dengan nomer dalam tiketku akupun segera melepaskan tas ransel yang ada di pundakku dan meletakkan di tempat penyimpanan barang bawaan tersebut dan duduk dengan hati yang penuh suka cita karena aku akan menuju tempat impianku yang aku ingin sekali menikmatinya. Setelah perjalanan kurang lebih 8 jam akupun sampai di yogyakarta, walupun dalam perjalanan itu aku hanya tidur dan dengan suasana membosankan.
Setelah sampai di jyogyakarta aku segera bergegas keluar dari setasiun tersebut dan menuju ke tempat di mana orang manamakan malioboro, setelah berjalan beberapa menit sampailah saya di tempat itu. Tak terasa hati ini seperti berteriak kegirangan, karena saya bisa juga ke tempat itu. Walupun dalam hati aku tidak tahu harus menginap di mana waktu itu karena aku tak kenal siapapun di kota yang asing ini? Tapi dengan keceriaan aku aku mulai berjalan menikmati malioboro kota yogyakarta. Setelah merasa capek berjalan akupun mencari tempat makan untuk mengisi perut ini yang seharian belum terisi oleh nasi sedikitpun. Sampai akhirnya aku menemukan tempat yang cocok untuk memberi makan cacing dalam perutku ini dan aku segera duduk dan mulai memesan makanan ke pegawai cafe tersebut. Setelah memesan makanan akupun menikmati suasana yang malam itu terasa menyenangkan sambil menyalakan rokok yang selalu menjadi favoritku dan tanpa kusadari terdengar sayup suara nyayian khas dari kla projeck band idolaku Yogyakarta.
Di saat lahapnya makan makanan yang sedang aku pesan tak terasa ada seorang cewek menatapku dengan pandangan yang aneh di pelupuk matanya dan dengan cepat aku tersenyum kepadanya dan sebaliknya dia tersenyum kepadaku. Dan akupun berani tuk datangi meja dia kebetulan meja kita bersebelahan, dan saya mulai berbasa basi untuk menanyakan ke dia
Apakah saya mengenal anda?
Diapun menjawab, sepertinya iya lugas banget jawaban dia.
Dan saya segera memperkenalkan diri saya
Saya prasetyo dan nama embak siapa ya?
Saya Nayla, mas bukan orang sini ya?
Bukan saya hanya bermain di yogya ini dan kebetulan saya pingin banget menikmati kota ini sudah lama.
Ooooooooo ada teman di sini atau mungkin saudara?
Tidak punya teman atupun saudara yang aku kenal di sini walupun ada mungkin dia sudah lupa sama saya.
Maaf
Tidak apa-apa kok, oh ya kamu sendiri tinggal di sini kuliah atau mungkin kerja?
Kebetulan saya masih kuliah dan saya juga bukan orang sini asli.
Kuliah di mana dan kok sendirian? atau mungkin lagi nungguin teman?
Kebetulan lagi pingin sendiri dan pingin makan habis laper banget dan tidak ada makanan di kost.
Dan tak terasa saya sudah lama berbincang dengan Nayla dan sudah banyak banget soal yang aku bahas dengan dia, diantaranya wisata-wisata yang ada di yogyakarta dan cerita-cerita lucu yang sudah membuatku tertawa dan tidak sadar waktupun sudah menunjukkan pukul 12 malam. Setelah selesai ngobrol sayapun mulai bertukar no HP dengan Nayla dan segera pergi meninggalkan dia dalam kesendirian di malam itu dan saya segera mencari penginapan sementara untuk aku istirahat malam ini.
Setelah berjalan kurang lebih 500 m sayapun menemukan hotel yang mungkin cocok dengan keuangan saya kali ini, karena saya mencari penginapan yang murah untuk sekedar penghilang lelah saya sambil numpang mandi. Setelah selesai dengan pembayaran sayapun langsung menuju kamar saya dan sia-siap untuk tidur malam ini.tapi gak tahu kenapa di saat mau tidur wajah cewek itu selalu ada dalam pikiranku, sampai akhirnya rasa kantuk yang mengalahkan semua bayangan dia dan sayapun bisa tertidur dengan pulasnya malam ini.
Kring-kring suara keras telephon akupun berbunyi dengan kerasnya, membangunkanku dalam tidurku. Dan dengan mata yang yang masih terasa ngantuk aku coba melihat sms yang aku terima, dan mataku sekilas terbuka lebar ternyata sms itu dari Nayla kenalanku malam itu. Akupun segera membukanya dan bunyi sms itu iya ingin mengajak aku untuk keliling yogyakarta pagi ini. Setelah membaca sms tersebut akupun bergegas menelepon dia.
Tut tut terdengar suara telepon dari hanphonenya putri tak seberapa lama suara dia pun terdengar.
Pagi tyo,
Pagi juga Nayla, sorry nich aku baru aja bangun, beneran mau ngajak aku jalan-jalan hari ini?
Ya itupun kalo kamu gak keberatan? Tenang gak mungkin aku culik kok santai aja kalo iya smsin alamat hotel kamu nginep biar nanti aku jemput1
Gini aja aku nginep di sekitar malioboro kok, gimana kalo kita ketemuan di depan hotel mulia tapi aku mandi dulu ya biar ganteng dikit masak mau jalan sama cewek cantik gak mandi heheheheeehe.
Dasar, ya udah cepetan mandi1
Oke, aku mandi dulu ya?
Ya udah kalo gitu aku juga mau siap-siap dulu see you
See you to. Dan setelah selesai aku menutup telephone aku pun bergegas ke kamar mandi untuk siap- siap menikmati pagi ini untuk jalan mengelilingi yogyakarta.
hari pertama di jogja,
Setelah selesai mandi aku pun bergegas memakai pakain yang ingin aku gunakan untuk jalan bareng ama Nayla pagi ini. Untuk mengelilingi kota jogja. Akupun bergegas jalan menuju ke depan hotel mulia yang jaraknya gak jauh dari tempat aku menginap, sambil menunggu putri akupun menyalakan rokok yang selama ini sudah menjadi teman mainku dan kesedihanku. Setelah beberapa menit aku menunggu diapun datang dengan muka senyum di wajahnya dan aku rasa senyuman itu yang telah membuat aku kagum akan dirinya,orang yang gak pernah merasa sedih menurut aku saat itu. Setelah dekat diapun menyapa aku dengan riang,
Hai tyo gimana tidurnya semalam nyenyak kan?
Ya gitu deh lumayan walaupun AC kamar gak begitu dingin,tapi cukup nyenyak juga.
Oh ya kamu mau saya anterin ke mana? atau mungkin kamu mau ikut aku di acara bareng teman-teman aku?
Terserah kamu yang penting aku tahu tentang kehidupan jogjakarta.
Oke kalo gitu kita berangkat, kamu yang nyetir ya?
Boleh juga tapi jangan salahin aku kalo aku nyasar heheheheh?
Okedeh aku aja yang nyetir.
Akhirnya aku pun berangkat bersama Nayla ke tempat temen-temennya, dalam hati aku seneng banget akhirnya aku tahu soal kehidupan masyarakat yogyakarta. Setelah sampai di tempat temen-temennya akupun kaget tidak seperti yang aku bayangkan, aku mengira teman nayla rata-rata orang kaya tapi aku gak nyangka bahwa semuanya hanya gelandangan seperti yang banyak aku lihat di jakarta. Saat itu banyak banget pertanyaan dalam benakku tapi aku enggan untuk bertanya padanya.
Hai kok bengong? Oh ya kenalin ini teman-teman aku mereka semua adalah anak jalanan di kota ini dan dari dia aku menemukan kebebasan dan kebahagiaan yang selama ini tidak pernah aku dapatkan dari keluargaku.
Kalo boleh tahu kenapa kamu lebih memilih mereka dari pada yang lain?
Mungkin karena dia memilih aku menjadi temanya bukan karena hartaku tapi ketulusan hatinya yang mau menjadi sahabat aku.
Oke aku bisa memahaminya dan kalo boleh tahu apa rencana kamu untuk langkah selanjutnya? Apa seterusnya hanya akan begini saja?
Kamu punya rencana? Kata nayla
Gimana kalo kita buat dia menjadi orang yang lebih berguna dari apa yang dia dapatkan sekarang?
Caranya? Bukankah kita hanya bisa memberi kebahagiaan mereka mungkin hanya dengan membawakan makanan dan ngobrol?
Gak juga mungkin kita bisa menyalurkan bakat yang dia miliki seperti melukis bernyanyi dan apa aja bakat dia, Gimana?
Boleh juga ide kamu gimana kalo kita tanya mereka?
Oke, dan akupun mendekati anak-anak yang mungkin aku sendiri gak tahu apa mereka mau mendengarkan saya.
Hai semua perkenalkan nama saya prasetyo mungkin kalian bisa memanggil saya kak tyo?
Hai juga kak, kakak temenya mbak nayla ya?
Ya kakak memang temannya kak Nayla.
Dan kamipun bercanda sama mereka setelah mereka memperkenalkan nama-nama mereka satu persatu dan dalam hati aku aku masih bingung apa yang di lakukan pemerintah selama ini hingga membiarkan mereka harus menerima beban berat seperti ini. Mereka selalu di kucilkan,di hina bahkan banyak orang tidak memanusiakan mereka padahal yang kita tahu mereka begitu polos, baik dan sangat menghormati sesamanya. Tak terasa kami bercanda dan bermain sudah lama dan jam sudah menunjukkan pukul 12 siang dan kamipun mengajak mereka untuk makan siang. Dan akupun berangkat bersama nayla dan anak-anak berangkat di sebuah tempat makan yang menurut mereka sangat mewah. Dan mereka dengan cerianya memesan makanan yang mungkin mereka belum pernah memakannya karena yang saya tahu buat makan di warteg saja mereka mikir apalagi di sebuah restoran yang bagus seperti ini.
Dan di sela –sela makan merekapun banyak cerita tentang kenapa dia bisa di jalanan seperti ini. Dan yang pertama cerita yaitu amir yang menurut aku dia yang paling tua diantara 5 anak tersebut.
Amir dia adalah anak yang terbuang karena orang tuanya meninggal karena adanya banjir yang melanda kampungnya sehingga dia harus hidup sendirian dan mengamen adalah kerjaan dia sehari hari dia untuk dia makan.
Yang ke dua ahksan dia meningglakan rumah karena orang tuanya tidak lagi memperdulikan dia karena itu dia memutuskan untuk hidup sendiri dengan cara menjual tiket bioskop dengan ilegal demi sesuap nasi, padahal yang saya tahu dia pintar dalam berkomunikasi dengan orang.
Sedangkan yang ke tiga dan ke empat adalah adik kakak yaitu miftah dan sabrina ke duanya cewek dia hidup di jalanan karena mereka sudah kehilangan orang tuanya karena orang tuanya di bunuh karena dianggap sebagai teroris sehinnga mereka kini sendirian dan orang di kapung dia mengusirnya sehingga dia harus pergi meninggalkan kampung halaman dan pergi ke jogja untuk hidup dan keseharianya dia ikut amir karena amirlah yang telah membantu mereka padahal keduanya sangat manis pintar-pintar.
Dan yang terakhir agus dia paling kecil dia di buang ibunya sejak bayi di tempat biasanya amir dan teman-teman tidur dan akhirnya mereka yang merawat agus selama ini sampai dia sudah berumur 5 tahun.